Jumat, 15 Agustus 2014

HUT ke 30 GPdI Maper

Bandung- Tahun ini Gereja Pantekosta dI Indonesia (GPdI) Margahayu Permai  Bandung, yang dirintis Pdt. Harun Timotius (alm), dan kemudian dilanjutkan oleh istrinya, Pdt. Iyok Maryati Harun, menginjak usia yang ke-30 tahun. Sebuah acara ibadah pengucapan syukur digelar di satu gedung di Kopo Square Jl. Kopo Bihbul Bandung, pada Jumat 15/08/2014.

Tepat Pukul 18.30 Wib Ibadah Hut ke 30 dimulai, diawali dengan pemutaran video Sejatah 30 tahun Pelayanan GPdI Margahayu Permai, dilanjutkan dengan Opening yaitu  Rampak yang dimainkan oleh pemuda Remaja GPdI Maper ( Margahayu Permai), dilanjutkan dengan Praise and worship dengan song leader  Steven membawa masuk seluruh hadirin yang hadir dalam hadirat Tuhan, Narwastu VG juga hadir dan mempersembahkan beberapa pujian ( VG Narwastu adalah  Kumpulan Ibu-ibu Gembala GPdI di wilayah Bandung), diteruskan dengan kesaksian Gembala Jemaat Pdt. Iyok Maryati Harun bagaimana kasih dan kuasa Tuhan saja yang memampukan kalau pelayanan di GPdI Margahayu boleh berjalan hingga masuk di usia ke 30 tahun, Iyok mengatakan “ It’s Only By Your Grace ” tutupnya. Acara dilanjutkan dengan penyampaian Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. DR. Benijanto Sugihono S.H.

Para Penari Rebana
 IT’S ONLY BY YOUR GRACE menjadi tema Ibadah Syukur HUT 30 tahun pelayanan pekerjaan Tuhan Gereja Pantekosta di Indonesia Jemaat Margahayu Permai, Bandung. Tema tersebut diangkat menyadari bahwa keberadaan pelayanan pekerjaan Tuhan hingga saat ini adalah hanya karena anugerah Tuhan.
Semua berawal dari sebuah pergumulan dalam doa dan puasa untuk mewujudkan kerinduan merintis satu pelayanan, hingga terus berkembang sampai saat ini, menginjak usia yang ke-30.

Pdt. Iyok Maryati Harun ( Gembala Jemaat)
30 tahun bukanlah waktu yang singkat, namun berlalu dengan begitu cepat. Dalam kurun waktu tersebut banyak hal yang sudah terjadi dan banyak perkara yang sudah Tuhan perbuat. Nyata pembelaan Tuhan dalam menghadapi berbagai tantangan, baik besar maupun kecil.
Dari yang tidak ada kemudian menjadi ada, dan terus berkembang sampai saat ini. Semua itu menjadi bukti perbuatan tangan Tuhan yang ajaib.
Pelayanan dimulai 9 Agustus 1984, di sebuah tempat milik sepasang suami-istri yang mencintai pekerjaan Tuhan, kemudian berpindah-pindah di rumah-rumah jemaat yang rindu rumahnya dipakai untuk tempat kegiatan ibadah. Sampai akhirnya Majelis Daerah Jawa Barat Gereja Pantekosta di Indonesia meresmikan pelayanan di Margahayu Permai sebagai salah satu Pos Pelayanan GPdI pada tanggal 1 Mei 1986.

Suasana Ibadah
Kemudian dimasukilah fase baru, dimana jemaat harus bergumul dalam doa dan puasa untuk pembelian sebuah tempat ibadah. Panitia Pembelian Rumah Ibadah pun dibentuk (22 Maret 1992), sampai akhirnya kerinduan jemaat dalam hal pembelian rumah ibadah dijawab Tuhan (30 April 1993). Puji Tuhan! Melalui pengalaman pertolongan Tuhan yang luar biasa ini tercipta satu pujian yang berjudul  “YESUS MAHA MENJAWAB”.  
Waktu berjalan terus dan jemaat semakin dipertambahkan hingga ruangan yang ada tidak mencukupi lagi dan harus dilakukan pemugaran tempat ibadah secara bertahap. Namun tantangan yang besar coba menghadang. Sejumlah aparat pemerintah mendatangi tempat ibadah danm emerintahkan untuk tidak lagi melanjutkan renovasi ataupun kegiatan ibadah. Menghadapi kenyataan ini jemaat memohon tuntunan Tuhan. Akhirnya kegiatan ibadah di gereja dihentikan dan kemudian kegiatan ibadah tetap berjalan dengan memakai rumah-rumah jemaat. Kemudian atas kemurahan Tuhan, untuk beberapa tahun ibadah dilaksanakan di beberapa tempat pinjaman seperti Mikro Supermarket di Jalan Sadang, serta Kopo Permai Sport Centre.

VG Narwastu
Kesetiaan jemaat diuji dengan tempat ibadah yang cukup jauh, namun jemaat tetap setia dan semakin bersehati. Bahkan sebauh penghiburan Tuhan berikan melalui pertambahan jiwa-jiwa .
Tantangan bagi pekerjaan Tuhan di Margahayu Permai tidak berhenti sampai di situ, kondisi kesehatan Gembala, Pdt. Harun Timotius terganggu dan semakin memburuk. Namun Harun tetap melayani dengan begitu bersemangat. Jemaat merindukan kesehatan Gembala, namun Tuhan berkehendak dan punya rencana lain.  Pada tanggal 3 Oktober 2003, Tuhan memanggil Pdt. Harun Timotius kembali kepangkuanNya. Kehilangan seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, jemaat berduka, namun pekerjaan Tuhan tidak dapat dihentikan.  Pdt. Iyok Maryati Harun (isteri) menerima tugas besar untuk melanjutkan perjuangan yang masih terus berlanjut. Puji Tuhan, semua berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, seluruh jemaat mendukung. Bergandengan tangan dan bahu-membahu melanjutkan pekerjaan Tuhan yang ada.

Pujian Mantan Pengerja
Bahkan Tuhan tidak berhenti sampai di situ, Dia terus memperlengkapi gerejaNya untuk mewujudkan rencanaNya. DiberiNya karunia khusus kepada jemaat GPdI Margahayu Permai sebagai bagian dari Tubuh Kristus untuk melaksanakan amanat agungNya. Sebuah kepercayaan besar Tuhan berikan di usia yang ke-30 ini, melalui proyek pengembangan pelayanan pekerjaan Tuhan dengan pembelian dan renovasi rumah ibadah.
Mengingat kebutuhan pelayanan yang ada, dengan terus bertambahnya jiwa-jiwa, dari anak-anak Sekolah Minggu sampai jemaat dewasa, sehingga ruangan yang ada sekarang ini tidak lagi memadai untuk kegiatan-kegiatan ibadah yang ada; maka jemaat meresponi apa yang menjadi kehendak Tuhan. Dengan terlebih dahulu membawanya kepada Tuhan dalam doa dan puasa, maka kemudian diterimalah kepercayaan Tuhan yang besar itu dengan bertindak sesuai dengan tuntunan Tuhan dan mengandalkan Tuhan saja.

Pdt. Benny Janto ( Pembicara )
Panitia Pengembangan Rumah Ibadah dibentuk dan mulai bekerja, bergandengan tangan dan bersehati  dengan seluruh sidang jemaat yang ada. Berbagai upaya dilakukan dengan tetap mengikuti tuntunan Tuhan.

Foto Bersama
Dalam limpahnya ucapan syukur, maka  diselenggarakanlah ibadah Syukur HUT ke-30 GPdI Margahayu Permai. Acara ibadah syukur HUT ke-30 ini diadakan untuk menceritakan betapa hebat Tuhan bagi gerejaNya. Seluruh jemaat menyambut segala rancanganNya melalui sebuah komitmen yang dibaharui dan dengan sebuah pernyataan bahwa semua hanya oleh anugerahNya.
Satu harapan di dalamnya adalah kiranya semua mata yang memandang akan mengakui  “It’s Only by Your Grace”. by: Yra