Ada kalimat lagu Lama yang berbunyi : “…slama Hamba masih bernafas, hamba tetap jadi pengerjaHu…, jikalau nyawaku terlepas, memandang wajah Tuhan ku…” sepertinya lagu ini begitu memberikan spirit bagi Hamba Tuhan muda ini, Pdt. Noldy Manorek suami dari Natalina Aryani yang melayani di GPdI “ Jemaat Sion “ Jl. Pilang Cirebon.
Pengalaman sebagai Hamba Tuhan tidaklah semudah apa yang dibayangkan saat masih duduk dibangku Sekolah Alkitab Balikpapan kelas satu ak XXV, dan kelas dua di Sekolah Alkitab Cianjur angkatan XII, ayah dari Shella, lebih lanjut menceritakan kesaksian dimana Kuasa Tuhan sungguh nyata dan ajaibucapnya, saat dijumpai dikawasan perbelanjaan di kota Cirebon beberapa waktu yang lalu.
Awal Pelayanan
Setelah selesai menamatkan pendidikan di Sekolah Alkitab Cianjur, Noldy Manorek ditempatkan pihak sekolah untuk menjalani masa peraktek di GPdI Trifina, Jl. Talang Cirebon pada Th 2000 sampai pertengahan Th 2003, dan selepas praktek beliau mencoba membuka perintisan, yaitu mencari Jiwa-jiwa untuk dilayani, waktu itu status masih lajang, sekalipun Jemaat belum banyak dan hampir sebagian besar mereka adalah Simpatisan dari berbagai Gereja, namun tidak menyurutkan semangat untuk tetap mencari dan melayani Jiwa-jiwa, saat itu setiap Hari selasa kami beribadah, belum hari minggu karena jemaat hari Minggu mereka Ibadah di Gereja Masing-masing dan itu berjalan selama enam bulan, demikian ungkapnya, sampai akhirnya pada bulan Oktober 2003 mulailah kami melaksanakan Ibadah setiap hari Minggu sekalipun saat itu yang hadir ibadah hanya satu orang dia adalah, Istri saya sekarang ini, sampai akhirnya kami menikah dan diberkati di GPdI Jemaat Sion, oleh Bpk. Pdt. Ernest Kiling, ( Wakil Majelis Daerah Jawa Barat, saat itu ) pada 18 Agustus 2007.
Tantangan dalam Melayani
Untuk melaksanakan Ibadah kami mengontrak rumah, yang saat itu sangat sederhana tidak besar hanya 2,5 X 3m, dan belum satu Tahun kami pakai tempat itu, tantangan datang kami didatangi oleh Ketua Rt/Rw dan warga yang menyatakan keberatan ada Ibadah dilingkungan tempat kami Kontrak dan segala bentuk kegiatan Gereja harus Berhenti, itu terjadi Bulan Mei 2012 sejak saat itulah kami beribadah dari Rumah ke rumah Jemaat, sampai 9 kali kami harus berpindah-pindah karena alami penolakan, harus berhenti beribadah dari Ormas Radikal yang saat itu mereka merasa tidak suka kami beribadah, kami sempat berhenti beribadah selama satu bulan dan selama itu kami beserta jemaat hanya bisa Berdoa dan berpuasa kepada Tuhan, saya percaya kalau Dia yang sudah memulai suatu pelayanan maka saya percaya tidak ada satu Kuasapun yang sanggup menutupnya!!! Saya bersyukur atas Jemaat yang Tuhan Percayakan untuk saya layani, justru mereka tambah semangat mengiring Tuhan, mereka tidak sedikitpun kecewa dengan keadaan seperti ini ,justru mereka giat tidak kendor dalam mengiring Tuhan dan itu yang membuat kami semakin dihiburkan dan dikuatkan, saya sebagai Gembala merasa bahwa saya tidak sendiri dalam menghadapi ini, saya merasakan ada dukungan dari jemaat.
Pada Pertengahan Maret 2013 kembali Tempat Ibadah kami di Resolusi oleh Ormas yang sama, Hari Jumat Malam sekitar Pkl. 19.00 Wib kami tidak lupa hari itu, mereka kembali datang untuk menyampaikan ketidaksukaannya kami beribadah dan mereka melarang kami untuk melakukan Ibadah di hari Minggu, kembali diperhadapkan dengan situasi demikian secara manusia kami merasa kecewa, namun kami serahkan sama Tuhan, Jemaat heran kenapa hari minggu tidak ada Ibadah, setelah kami jelaskan mereka mengerti dan tetap bersemangat mencari cara bagaimana untuk tetap bisa beribadah kepada Tuhan di hari Minggu, kami melakukan lagi Ibadah dari rumah ke rumah, pernah suatu saat kami adakan ibadah Raya atau Ibadah Hari Minggu itu dibawah Pohon Mangga di area Gelanggang Olah Raga ( GOR ), supaya tidak mencolok dan dilarang, Saya juga Jemaat menyamar seperti Orang-orang yang sedang Berolahraga senam pagi, lalu kami duduk-duduk dan mulailah beribadah dan itu berhasil, dan itu kami lakukan selama kurang lebih 2-3 Bulan. sedemikian beratnya kami harus beribadah di negri ini, namun saya percaya apapun yang Tuhan ijinkan pasti ada maksud yang baik, ada Berkat dibalik Salib demikian keyakinannya.
Tuhan Tidak Berdiam diri
Sampai suatu saat saya bertemu secara tidak sengaja dengan seorang Bapak pemilik Toko alat-alat Teknik di Kota Cirebon, dia bukan Jemaat kami beliau dari aliran Gereja lain saat saya hendak membeli keperluan bangunan saya melihat Salib terpajang didalam Tokonya, lantas saya berkenalan dan memperkenalkan diri bahwa saya Pendeta dari Manado dan melayani di Cirebon, saat mendengar saya dari Manado Bapak ini kaget dan dia berkata “ saya pernah tinggal di manado..” dari situlah kami bercerita panjang lebar, minggu berikutnya saya kembali ketokonya dan diajak masuk kedalam rumahnya ke lantai 2 yang masih kosong tidak dipakai, kemudian saya memberanikan diri berkata pada Beliau “ ini ruangan ini kosong pak, apa boleh kita pakai untuk berdoa…? ” dengan sukacita Pemilik toko ini berkata “ O silahkan pak Pdt, emang saya rindu tempat ini digunakan untuk berdoa, sudah saya tawarkan kepada hamba Tuhan untuk memakai tempat saya ini, tapi tidak ada yang merespon…” saat mendengar penuturan pemilik rumah, saya sangat gembira mendengarnya inilah jawaban dan Pembelaan Tuhan atas apa yang terjadi selama ini dalam Pelayanan kami, hingga saat ini kami pakai tempat tersebut dengan Cuma-cuma, tidak harus Kontrak lagi, Jemaat sangat senang dan makin bersemangat karena dapat beribadah dengan bebas ditempat yang baru dan tidak harus berpindah-pindah lagi. Puji Tuhan.
Diakhir perbincangan, Pdt. Noldy Manorek memberikan Tips bagi para perintisan yang mengalami hal yang sama dengan apa yang pernah dialaminya yaitu tetaplah melayani, biar satu jiwa layani saja dan apapun juga tantangannya jangan pernah berputus asa apalagi menyerah, ingat panggilan Tuhan atas diri kita yaitu sebagai Hamba Tuhan setialah dan layani Tuhan sampai akhir. Lebih lanjut Noldy manorek mengutup Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 5:4 “sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita “ Iman yg bertindak akan mengalahkan dunia, Tuhan Pasti Bela kita pungkasnya.